Sriboga Flour Mill terus berupaya memberikan kontribusi bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu langkah yang ditempuh yakni melalui kegiatan rutin pemberdayaan UMKM yang dikemas dalam bentuk edukasi dan baking demo.
“Pemberdayaan UMKM ini kami cukup intens,” kata Service and Empowerment Manager Sriboga Flour Mill, Panca Indria Pristiawan, di sela demo membuat kue di Solo, Rabu (8/3/2023).
Menurutnya, UMKM harus diedukasi mulai dari produksi hingga pemasaran, agar penjualan mereka makin luas.
“Selain baking demo, kami juga ada sharing bisnis, tentang digital marketing, manajemen. Ada materi tentang pemasaran,” ungkapnya.
Melalui acara tersebut, lanjutnya, pihak perusahaan juga memberikan tips bagaimana membuat produk dengan umur simpan yang panjang.
“Misalnya bikin croissant yang selama ini hanya bisa cover area Jogja atau Solo. Ini kami ajarkan frozen food, misalnya ragi harus pakai ini, kemudian divakum, diistirahatkan, bakar setengah matang, supaya pemasaran mereka lebih luas, dan itu memerlukan waktu,” ujarnya.
Sementara itu, Marketing Head Sriboga Flour Mill, Maria Wuri mengatakan, selama ini sektor UMKM memberikan kontribusi cukup besar terhadap seluruh penjualan produk Sriboga.
“Untuk penjualan kami bagi menjadi dua. Ada open market atau pasar bebas itu 50 persen, kemudian ada industri besar kayak Bread Talk, JCo itu 50 persen,” katanya.
Adapun untuk penjualan bebas ini tidak hanya usaha mikro dan kecil tetapi juga menengah. Meski begitu, kontribusi dari usaha mikro dan kecil ini hanya sekitar 20-30 persen saja.
Mengenai acara kali ini diselenggarakan karena jelang Lebaran, dimana permintaan kue oleh masyarakat makin besar.
“Baking demo ini kedua di tahun ini, pertama di Kudus. Ini kami lakukan untuk kreasi usaha pelaku UMKM, kebetulan mau Lebaran jadi secara resep banyak di cookies,” tandasnya.
